Selasa, 07 September 2010




Lord Voldemort adalah seorang tokoh ciptaan JK Rowling dalam novel Harry Potter. Voldemort digambarkan sebagai tokoh yang sangat jahat, kejam, licik, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Terlahir dengan nama Tom Marvolo Riddle, Voldemort dikenal sebagai salah satu siswa Hogwarts yang paling cemerlang. Tidak heran, ia sangat hebat dalam sihir dan ditakuti oleh nyaris seluruh penyihir.
Kata Voldemort sendiri berasal dari anagram nama "Tom Marvolo Riddle" yaitu "I Am Lord Voldemort". Cerita perubahan Voldemort dari Tom Marvolo Riddle menjadi Lord Voldemort merupakan sebuah kisah psikologis menarik dari JK Rowling. Tom Marvolo Riddle(voldemort) dilahirkan pada tanggal 31 Desember 1926 di sebuah panti asuhan di London.
Ayah Voldemort bernama Tom Riddle Sr., adalah seorang muggle, (istilah dalam dunia sihir untuk komunitas non-sihir alias manusia biasa tanpa kekuatan sihir). Ibunya bernama Merope Gaunt, penyihir berdarah murni dari keluarga Gaunt, keturunan terakhir salah satu pendiri Hogwarts, Salazar Slytherin. Merope diduga menggunakan Ramuan Cinta untuk memikat Tom Riddle senior. Akhirnya Tom riddle sr. menjadi tergila-gila pada Merope dan mereka kawin lari ke London. Setelah 3 bulan mereka menikah, Merope mengandung Tom Riddle Junior(Voldemort), lalu dia memutuskan untuk berhenti menggunakan Ramuan Cinta pada Tom Riddle sr. karena dia mengira Tom riddle sr. saat itu juga telah membalas mencintainya. mungkin dia mengira Tom sr. akan tinggal demi anaknya. Namun, dugaanya dua-duanya keliru. Tom sr. meninggalkannya, tak pernah menjenguknya lagi, dan tak pernah bersusah-payah mencari tahu apa yang terjadi pada anaknya. Jadi pada waktu medekati akhir kehamilannya, Merope sendirian di London dan sangatmembutuhkan uang, benar-benar membutuhkannya sampai-sampai di terpaksa menjual satu-satunya mikinya yang berharga, yaitu kalung Slytherin, kepada Caractus Burke yang hanya terjual dengan harga 10 Galleons. padahal, kalung itu tak ternilai harganya. Ketika Voldemort lahir, ia dititipkan di panti asuhan. Ibunya memilih meninggal daripada menggunakan kekuatan sihir untuk bertahan hidup.
Setelah lulus Hogwarts, Voldemort berkelana. Ketika kembali, ia sudah banyak berubah dan telah menjadi penyihir hitam. Sejak masa sekolahnya di Hogwarts, Voldemort telah memiliki kumpulan pengikut yang tergabung dalam Pelahap Maut, dan kumpulannya ini kemudian menjadi pengikut setianya setelah ia menjadi penyihir hitam yang berkuasa dan paling ditakuti di dunia penyihir. Voldemort sangat sulit dibunuh karena ia membagi nyawanya menjadi tujuh bagian dalam Horcrux.



Tidak banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).
Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.
Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.
Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karier apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.
Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.
Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).
Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.
Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup.





HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE menceritakan tentang penyihir cilik yang kini sudah remaja dan lebih dewasa dan sudah memasuki tahun ke enam di sekolah sihir Hogwarts.
HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE ini dibuka dengan adegan yang mencekam, dimana penyihir hitam paling berbahaya sepanjang masa Voldermort (Ralph Fiennes) beserta para Pelahap Maut (Death Eater) melakukan kekacauan besar di seluruh negara Britania Raya Inggris. Hal ini membuat pihak kementrian sihir pun kewalahan menghadapi aksi mereka.
Para muggle merasakan keberadaan mereka, tak terkecuali dengan kepala sekolah sihir Hogwarts, Albus Dumbledore (Michael Gambon). Dari kejadian itu Dumbledore berusaha melindungi para siswanya termasuk siswa kesayangannya Harry Potter (Daniel Radcliffe).
Untuk menjatuhkan Voldermort, sang kepala sekolah membutuhkan bantuan Harry Potter. Untuk itu Hogwarts membutuhkan guru baru di bidang ilmu ramuan. Diangkatlah kembali guru yang sebelumnya pensiun yaitu Profesor Horace Slughorn (Jim Broadbent). Kemauan Profesor Slughron untuk kembali karena bantuan Harry yang telah membuat guru tersebut tertarik untuk kembali mengajar.
Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan yang bertuliskan nama pemiliknya, Pangeran Berdarah Campuran. Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione (emma Watson). Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan. Siapa Panger berdarah campuran tersebut? Pertanyaan ini akan dijawab di kahir cerita.
Akhirnya Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Itulah alasan sebenarnya sang kepala sekolah mengajak kembali Slughorn untuk kembali mengajar. Yang tak lain adalah untuk mendapatkan memori Slughron. Dimana memori tersebut bisa digunakan untuk mengungkap masa lalu Tom Riddle alias Lord Voldermort.
Setelah lama berusaha, akhirnya Harry berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam Horcrux untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.
Kembali pada kisah Harry dan sahabat-sahabatnya. Harry berkenalan dengan Lavender Brown (Jessie Cave) yang merupakan gadis baru murid dari Gryffindor. Namun Harry lebih mencintai Ginny Weasley (Bonnie Wright )yang tak lain merupakan adik dari Ron Wesley (Rupert Grint) sahabatnya. Tapi sayangnya Ginny malah memilih Dean Thomas (Alfie Enoch). Cerita makin berkembang di saat kecemburuan Hermione Granger (Emma Watson) pada Ron yang lebih memilih kencan dengan Lavender. Akhirnya Ron dan Hermione sering bercekcok, tapi percekcokan tersebut tak berlangusng lama karena Ron diputus oleh Lavender karena kesalah pahaman Lavender.
Setelah puas memberikan kisah percintaan Harry dan sahabat-sahabatnya, saatnya kembali pada misi Dumbledore dan Harry Potter yang ingin memburu Horcux. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut
Setelah Horcux didapatkan akhirnya mereka segera kembali Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy (Tom Felton) di atas Menara Astronomi. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.
Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya-membunuh Dumbledore. Belum sempat Draco membunuh Dumnledore akhirnya Snape tiba. Tiba-tiba Snape (Alan Rickman) membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Avada Kedavra. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat. Di saat itulah diketahui siapa sebenarnya Pangeran berdarah campuran tersebut, yang tak lain adalah Snape.
Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial R.A.B. Akhirnya film ini berakhir dengan pertanyaan siapakah R.A.B.
Kisah percintaan Harry Potter dan sahabat-sahabatanya mendapatkan porsi yang sangat banyak. Pada adegan dalam kisah ini penonton dimanjakan dengan adegan yang dapat meredam ketegangan-ketegangan yang ada. Tak ayal penonton cukup puas cekikikan dari kekonyolan cerita Harry, Hermione, Ron dan cintanya. Berlebihankah kalau dikatakan komedi romatis?
Setelah penonton puas terbahak-bahak, saatnya penonton menyaksikan pertarungan-pertarungan yang cukup mencekam. Usaha Dumbledore dan Harry untuk mendapatkan Horcux cukup membuat jantung saya beserta penonton lainnya berdetak kencang. Aksi Harry melawan musuhnya rugi untuk dilewatkan, karena di situlah serunya HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE ini.
Theme song film Harry Potter 6 ini sangat pas, di saat adegan sedih makin menambah terasa sedihnya, begitu juga dengan adegan yang mencekam yang membuat penonton terasa makin takut.
Kesuraman dan ketakutan yang terlihat dari adegan didukung juga dengan warna dari film ini. Warna gelap yang mencekam banyak terlihat di sepanjang film ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan saya bisa nilai HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE bagus. Sangat sayang untuk dilewatkan, tak terkecuali bagi yang sudah baca novelnya. Tapi, menurut saya Harry Potter seri yang ke 6 ini bukan lagi Harry Potter yang merupakan tontonan untuk anak kecil. Melihat filmnya, percintaan, pembunuhan, kekacauan, kesuraman yang terlihat di film sungguh tak layak dinikmati anak kecil.


Harry Potter and the Half-Blood Prince adalah film keenam dari seri film Harry Potter yang didasarkan pada novel berjudul sama karya J. K. Rowling. Film ini disutradarai oleh David Yates yang juga menyutradarai film kelima, The Order of the Phoenix. Produser film adalahDavid Heyman dan David Barron[5], dengan Steve Kloves sebagai penulis skenario film, yang juga menulis skenario empat film pertama.[6]Pengambilan gambar dimulai pada 24 September 2007 dan film ini dirilis di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 15 Juli 2009. Di Indonesia, film ini dirilis pada 16 Juli 2009.
Film ini dibuka dengan kesuksesan komersial dan memecahkan rekor pendapatan film pembukaan terbesar sepanjang masa. Dalam lima hari film ini juga memecahkan rekor pendapatan lima hari terbesar dari seluruh dunia. Film ini juga didedikasikan untuk aktor Rob Knox, yang memerankan Marcus Belby dalam film ini, dan terbunuh pada Mei 2008.

Senin, 06 September 2010

Rupert Alexander Llyod Grint ( Ron WeasLey )


Inilah dia , Pria yang bernama lengkap Rupert Alexander Llyod Grint alias Ron Weasley pada Film " Harry Potter " .

Emma Charlotte Duerre Watson ( Hermione )



Wanita bernama lengkap Emma Charlotte Duerre Watson adalah pemeran Hermione dalam film " Harry Potter " .

Harry Pottter ( Daniel Jacob Racliffe )


Daniel Jacob Radcliffe was born on July 23rd, 1989 . Ni cowok adalah pemeran utama dalam film "Harry Potter" . Namanya ajah udah pemeran Harry dalam "Harrry Potter" . ehehehe . . . . .