Selasa, 07 September 2010






HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE menceritakan tentang penyihir cilik yang kini sudah remaja dan lebih dewasa dan sudah memasuki tahun ke enam di sekolah sihir Hogwarts.
HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE ini dibuka dengan adegan yang mencekam, dimana penyihir hitam paling berbahaya sepanjang masa Voldermort (Ralph Fiennes) beserta para Pelahap Maut (Death Eater) melakukan kekacauan besar di seluruh negara Britania Raya Inggris. Hal ini membuat pihak kementrian sihir pun kewalahan menghadapi aksi mereka.
Para muggle merasakan keberadaan mereka, tak terkecuali dengan kepala sekolah sihir Hogwarts, Albus Dumbledore (Michael Gambon). Dari kejadian itu Dumbledore berusaha melindungi para siswanya termasuk siswa kesayangannya Harry Potter (Daniel Radcliffe).
Untuk menjatuhkan Voldermort, sang kepala sekolah membutuhkan bantuan Harry Potter. Untuk itu Hogwarts membutuhkan guru baru di bidang ilmu ramuan. Diangkatlah kembali guru yang sebelumnya pensiun yaitu Profesor Horace Slughorn (Jim Broadbent). Kemauan Profesor Slughron untuk kembali karena bantuan Harry yang telah membuat guru tersebut tertarik untuk kembali mengajar.
Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan yang bertuliskan nama pemiliknya, Pangeran Berdarah Campuran. Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione (emma Watson). Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan. Siapa Panger berdarah campuran tersebut? Pertanyaan ini akan dijawab di kahir cerita.
Akhirnya Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Itulah alasan sebenarnya sang kepala sekolah mengajak kembali Slughorn untuk kembali mengajar. Yang tak lain adalah untuk mendapatkan memori Slughron. Dimana memori tersebut bisa digunakan untuk mengungkap masa lalu Tom Riddle alias Lord Voldermort.
Setelah lama berusaha, akhirnya Harry berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam Horcrux untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.
Kembali pada kisah Harry dan sahabat-sahabatnya. Harry berkenalan dengan Lavender Brown (Jessie Cave) yang merupakan gadis baru murid dari Gryffindor. Namun Harry lebih mencintai Ginny Weasley (Bonnie Wright )yang tak lain merupakan adik dari Ron Wesley (Rupert Grint) sahabatnya. Tapi sayangnya Ginny malah memilih Dean Thomas (Alfie Enoch). Cerita makin berkembang di saat kecemburuan Hermione Granger (Emma Watson) pada Ron yang lebih memilih kencan dengan Lavender. Akhirnya Ron dan Hermione sering bercekcok, tapi percekcokan tersebut tak berlangusng lama karena Ron diputus oleh Lavender karena kesalah pahaman Lavender.
Setelah puas memberikan kisah percintaan Harry dan sahabat-sahabatnya, saatnya kembali pada misi Dumbledore dan Harry Potter yang ingin memburu Horcux. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut
Setelah Horcux didapatkan akhirnya mereka segera kembali Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy (Tom Felton) di atas Menara Astronomi. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.
Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya-membunuh Dumbledore. Belum sempat Draco membunuh Dumnledore akhirnya Snape tiba. Tiba-tiba Snape (Alan Rickman) membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Avada Kedavra. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat. Di saat itulah diketahui siapa sebenarnya Pangeran berdarah campuran tersebut, yang tak lain adalah Snape.
Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial R.A.B. Akhirnya film ini berakhir dengan pertanyaan siapakah R.A.B.
Kisah percintaan Harry Potter dan sahabat-sahabatanya mendapatkan porsi yang sangat banyak. Pada adegan dalam kisah ini penonton dimanjakan dengan adegan yang dapat meredam ketegangan-ketegangan yang ada. Tak ayal penonton cukup puas cekikikan dari kekonyolan cerita Harry, Hermione, Ron dan cintanya. Berlebihankah kalau dikatakan komedi romatis?
Setelah penonton puas terbahak-bahak, saatnya penonton menyaksikan pertarungan-pertarungan yang cukup mencekam. Usaha Dumbledore dan Harry untuk mendapatkan Horcux cukup membuat jantung saya beserta penonton lainnya berdetak kencang. Aksi Harry melawan musuhnya rugi untuk dilewatkan, karena di situlah serunya HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE ini.
Theme song film Harry Potter 6 ini sangat pas, di saat adegan sedih makin menambah terasa sedihnya, begitu juga dengan adegan yang mencekam yang membuat penonton terasa makin takut.
Kesuraman dan ketakutan yang terlihat dari adegan didukung juga dengan warna dari film ini. Warna gelap yang mencekam banyak terlihat di sepanjang film ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan saya bisa nilai HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE bagus. Sangat sayang untuk dilewatkan, tak terkecuali bagi yang sudah baca novelnya. Tapi, menurut saya Harry Potter seri yang ke 6 ini bukan lagi Harry Potter yang merupakan tontonan untuk anak kecil. Melihat filmnya, percintaan, pembunuhan, kekacauan, kesuraman yang terlihat di film sungguh tak layak dinikmati anak kecil.


Harry Potter and the Half-Blood Prince adalah film keenam dari seri film Harry Potter yang didasarkan pada novel berjudul sama karya J. K. Rowling. Film ini disutradarai oleh David Yates yang juga menyutradarai film kelima, The Order of the Phoenix. Produser film adalahDavid Heyman dan David Barron[5], dengan Steve Kloves sebagai penulis skenario film, yang juga menulis skenario empat film pertama.[6]Pengambilan gambar dimulai pada 24 September 2007 dan film ini dirilis di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 15 Juli 2009. Di Indonesia, film ini dirilis pada 16 Juli 2009.
Film ini dibuka dengan kesuksesan komersial dan memecahkan rekor pendapatan film pembukaan terbesar sepanjang masa. Dalam lima hari film ini juga memecahkan rekor pendapatan lima hari terbesar dari seluruh dunia. Film ini juga didedikasikan untuk aktor Rob Knox, yang memerankan Marcus Belby dalam film ini, dan terbunuh pada Mei 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar